Gamer mana yg belum pernah mendengar nama Mortal Kombat sebelumnya? Terlepas berdasarkan apakah Anda menyenangi game fighting atau tidak, nama yang satu ini memang punya popularitas yg tidak terbantahkan pada industri game. Konsisten tanpa kompromi, citranya sebagai game fighting yang menonjolkan brutalitas sebagai nilai jual primer terus bertahan lintas generasi konsol. Anda mungkin menerka bahwa di satu titik, hal ini akan berujung membosankan & tidak lagi menarik, apalagi mengingat kekerasan bukan lagi sesuatu yang aneh pada game terkini waktu ini. Tetapi Mortal Kombat sendiri terus berevolusi. Puncaknya kini berada pada pundak Mortal Kombat 11 yang mendapatkan resepsi positif menurut beragam media, tetapi memancing kritik tersendiri menurut para fans. - Daftar Slot Online
Seperti kualitas yang sudah mereka perlihatkan pada Injustice 2 sebelumnya, dia mengusung sisi presentasi visual yang memesona. Tidak hanya menurut detail majemuk busana buat setiap karakter yang terdapat, tetapi juga lewat sisi sinematik mode cerita yg kembali layaknya film layar lebar berdasarkan tangan Hollywood, lengkap menggunakan animasi Fatality & jenis agresi baru – Fatal Blow yang brutal. Tetapi sayangnya, ada satu masalah sudah terasa semenjak awal Anda mencicipinya. Bahwa buat mendapatkan semua hal yang Anda inginkan pada Mortal Kombat 11, Anda harus bersiap buat melewati proses grinding yang benar-sahih berat.
Alur Cerita
Seperti nama & angka belakang yang dia usung, Mortal Kombat 11 merupakan sekuel langsung berdasarkan Mortal Kombat X yang sempat dilepas ke pasaran beberapa tahun yang lalu. Earthrealm sepertinya sudah berada pada puncak kemenangan setelah keberhasilan Raiden menundukkan tidak hanya Shao Khan saja, namun pula Shinnok. Mortal Kombat X ditutup dengan sosok Raiden yang sekarang terlihat antagonistik dengan ambisi tidak hanya sekedar melindungi Earthrealm saja, tetapi akan mulai membasmi lebih dahulu pihak manapun yang dia lihat sebagai potensi ancaman yg baru.
Maka seperti yang bisa diprediksi, kemenangan “kekal” Earthrealm ini tentu saja nir bertahan lama . Sebuah sosok misterius bernama Kronika timbul & berambisi buat membalikkan pulang semua hal yang berhasil dicapai Raiden selama ini, termasuk perjuangannya memenangkan Earthrealm dan membunuh Shinnok. Aksi ini dipandang Kronika menjadi pengacau ekuilibrium kegelapan dan terang yang menurutnya esensial. Untuk mencapai misi primer tersebut, Kronika berniat untuk menggabungkan semua timeline menjadi satu timeline baru, memulai segala sesuatunya kembali menurut awal.
Aksi ini tentu saja membentuk konsekuensi tertentu. Dengan timeline yg mulai melebur satu sama lain, karakter-karakter lawas dari realita yang berbeda pun terlempar ke masa sekarang. Beberapa karakter ini, seperti Johnny Cage dan Liu Kang contohnya, harus bertemu dengan sosok masa lampau mereka yg sekarang tentu punya keprbadian yg berbeda. Seiring dengan pertempuran melawan Kronika yg kembal dipimpin oleh Raiden masa lampau yg masih belum kehilangan idealisme-nya, motivasi primer & identitas Kronika pun terungkap. Ia merupakan keliru satu ras yang dianggap Titan, yg di global Mortal Kombat, tidak hanya lebih kuat dibandingkan para Elder Gods saja, namun juga terkadang sebagai orang tua mereka.
Efek Visual Yang Keren
Masih menggunakan Unreal Engine tiga yg dimodifikasi habis-habisan, Mortal Kombat 11 wajib diakui, terlihat memesona menurut sisi presentasi visual. Bahwa hampir sama dengan apa yg berhasil mereka capai menggunakan Injustice 2 beberapa waktu yg lalu, ia menghadirkan cita rasa visual yang siap untuk menciptakan mata Anda termanjakan. Presentasi sinematik ala film Hollywood buat mode Story bekerja dengan seharusnya, menggunakan cut-scene yg nir sekedar dipenuhi dengan dialog saja, tetapi jua ekstra scene konflik yg memukau. Dengan reaksi paras yg permanen terasa hidup dan sudut kamera yang memesona, Anda akan jatuh cinta pada keliru satu kekuatan utama Netherrealm Studios ini. Sebuah baku yg sudah selayaknya diikuti oleh game-game fighting pada masa depan yang memang masih berniat buat memperlihatkan sisi cerita di dalamnya (Dead or Alive 6, catat!).
Namun apabila wajib menaruh apresiasi paling primer buat sisi presentasi, maka desain merupakan kejutan yg cantik menurut Mortal Kombat 11. Ambisi buat menyuntikkan puluhan jenis desain busana & senjata buat setiap karakter yg tetap terlihat keren & cocok ketika dipadu-padankan menerangkan keseriusan yg tinggi. Konten masif seperti ini tentu saja jadi nila jual, namun sayangnya, juga jadi masalah terbesar Mortal Kombat 11 yg akan kita bicarakan nanti. Kami juga berujung jatuh hati pada desain level-nya yang harus diakui, tidak terdapat satupun yang mengecewakan. Memang ia nir mengusung sistem perpindahan level misalnya Injustice 2 atau Dead or Alive 6 misalnya, tetapi stage yg ada terlihat memiliki identitas yg bertenaga sekaligus konvoi bergerak maju yang keren. Beberapa memuat monster yg bergerak bergerak maju di belakang, sementara yg lain tidak aktif tetapi memuat lore Mortal Kombat yg bertenaga, seperti “makam” seseorang Goro yg ikonik contohnya.
Maka pada atas seluruh detail memesona yang mereka tawarkan beserta menggunakan desain super keren pada banyak hal ini, Mortal Kombat 11 permanen mempertahankan identitas yang menciptakan namanya begitu terkenal pada industri game – brutalitas tanpa batas. Netherrealm Studios permanen mempertahankan sistem visualisasi agresi X-Ray yg memperlihatkan hancurnya tulang-tulang target agresi, walaupun sekarang membalutnya dengan mekanik yang tidak sinkron. Level brutalitas ini naik dengan agresi jenis baru – Fatal Blow yg kini diperkuat menggunakan cipratan darah & suara erangan sakit dengan animasi agresi yg lebih brutal dan dramatis. Puncaknya tentu saja permanen pada agresi Fatality yang walaupun terasa lebih singkat, tetapi permanen menunjukkan kekerasan eksplisit yang nir lagi sekedar membuat tubuh musnah berantakan, namun juga detail organ yang sekarang tak sulit bertebaran. Beberapa agresi Fatality terasa konyol dan relatif buat membangun kekeh, sementara yang lain siap buat membuat Anda mengernyit ngeri.
Cita Rasa Mortal kombat yang seharusnya
Pertanyaannya kini tinggal satu, apa yang berbeda dibandingkan Mortal Kombat X misalnya? Selain jenis serangan spesial beberapa karakter dan jurus kombinasi yang bisa mereka eksekusi, Netherrealm Studios juga mengubah dan menyuntikkan beberapa fitur baru. Serangan X-Ray yang dulunya diposisikan sebagai “serangan spesial” dengan efek dramatis dan menyeramkan kini diintegrasikan dengan mulus sebagai konsekuensi dari serangan konsisten ke bagian tubuh musuh yang spesifik. Bahwa dengan mengeksekusi serangan ini berulang kali atau ketika serangan yang sama masuk sebagai counter dari serangan musuh, efek ini akan muncul bersama dengan damage yang jauh lebih besar. Mempelajari kira-kira serangan mana saja dari karakter favorit Anda yang bisa menghasilkan efek ini juga jadi salah satu kunci untuk tampil relevan di Mortal Kombat 11.
Sementara buat “menggantikan” posisi agresi X-Ray merupakan sebuah jenis agresi baru yg dianggap menjadi Fatal Blow. Hadir menjadi akses agresi istimewa yang hanya mampu dipakai 1 kali pada 1 permasalahan (terlepas dari berapa banyak pun ronde yang dihadirkan), Fatal Blow berakhir bukan sekedar agresi yg memanjakan mata saja. Serangan yg bisa Anda akses jika HP Anda berada di bawah 30% ini sahih-sahih diposisikan mematikan. Hadir menggunakan damage super akbar menggunakan animasi agresi super brutal, satu serangan Fatal Blow yang masuk sanggup berakhir membalikkan keadaan perseteruan. Damage yg sanggup beliau hasilkan memang tidak main-main. Sementara buat proses balancing, Netherrealm membuatnya mempunyai waktu cooldown tersendiri apabila ia gagal masuk sebelum Anda bisa menjajalnya kembali.
Kesimpulan :
Mortal Kombat 11 sebenarnya adalah sebuah seri yang memukau, bahkan pantas disebut sebagai salah satu seri Mortal Kombat terbaik di sejarah panjang franchise yang satu ini. Netherrealm Studios sepertinya memahami apa yang membuat recreation preventing terbrutal ini begitu dicintai, membuatnya lebih present day dengan kualitas visualisasi memesona yang juga didukung dengan desain memanjakan mata, dari level pertarungan hingga puluhan kostum untuk tiap karakter, serta menghadirkan beberapa inovasi seperti Fatal Blow yang memang signifikan hingga sistem pertarungan grup ala RAID yang secara mengejutkan, ternyata bisa diimplementasikan di sebuah sport fighting.
Namun di sisi lain, sulit rasanya untuk tidak mengakui bahwa mereka juga memuat begitu banyak hal lain yang membuat Anda mengernyitkan dahi. Atas nama untuk membuat waktu permainan Mortal Kombat eleven, sport fighting ini terasa begitu grindy. Semuanya dikembangkan untuk memastikan Anda berjuang setengah mati untuk meraih setiap item kosmetik, animasi, variasi ikon, hingga gear-tools mantap yang tentu akan mempengarui reputation dan memperkuat Anda saat memasuki Towers of Time atau bertarung secara on line. Semuanya dibangun di atas sistem yang tidak memungkinkan Anda untuk membuka dan mengejar apa yang Anda inginkan untuk karakter yang Anda favoritkan. Modifier yang membuat pertarungan timpang dan tidak masuk akal juga jadi masalah tersendiri.
0 comments:
Post a Comment