Sunday, August 16, 2020

Star Wars Jedi : Fallen order datangnya sang penyelamat

Review] รีวิวเกม Star Wars Jedi: Fallen Order :: GGKeyStore ขาย ... 

 

 

  Kegelapan tanpa titik jelas merupakan ekspresi yg sama sekali tidak hiperbola untuk mendeskripsikan apa yang wajib  dilalui gamer-gamer pencinta Star Wars selama beberapa tahun terakhir ini. Bagaimana tidak? Terlepas dari berita bahwa EA merupakan sebuah perusahaan raksasa dengan kapital besar  & tim bertalenta, mereka terhitung gagal memaksimalkan potensi kerjasama tertentu 10 tahun dengan Disney terkait Star Wars. Yang dilahirkan hanya berujung menjadi 2 seri Battlefront yg walaupun secara visual memesona berkat implementasi Frostbite Engine, namun berujung nir memuaskan. Kritik bahkan mewarnai keduanya, dari kasus terbatasnya konten sampai fitur microtransactions yang tampil bak lelucon. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila poly gamer yg berujung sangat menantikan kehadiran Star Wars Jedi: Fallen Order berdasarkan Respawn Entertainment.- Daftar Slot Online

 

 Sistem permasalahan ala seri Souls memang sebagai basis, terutama buat Anda yg memilih taraf kesulitan di atas normal. Tetapi di sisi lain, sensasinya nir sanggup dibilang seperti mengingat Anda sekarang jua dibekali menggunakan kemampuan berbasis Force yg sanggup digunakan buat menerima ragam keuntungan strategis. Salah satu yg mengejutkan juga tiba dari sistem eksplorasi yang alih-alih linear, justru terasa seperti sebuah game Metroidvania dimana besarnya area yang bisa Anda jelajahi akan bergantung pada kemampuan mana saja yg sudah Anda miliki. Kami jua sempat menyoroti kasus polish yang penuh pertanda tanya, mengingat ragam bug dan glitch yang Anda temukan pada sepanjang permainan.


Alur Cerita : 


 
 
 
 Dihitung canon, Star Wars Jedi: Fallen Order akan mengambil timeline cerita antara Star Wars Episode III & Episode IV. Setelah event di seri film ketiganya yg jua diikuti dengan runtuhnya Jedi Order, kubu Empire mengeksekusi sebuah perintah yg mereka sebut menjadi “The Order 66”. Isi perintahnya sederhana – memburu & menghabisi siapapun yg memiliki keterkaitan menggunakan Jedi & The Force, baik di masa kemudian, masa kini  , & masa depan.

Anda berperan menjadi seseorang scavenger bernama Cal Kestis yg terlihat misalnya seseorang pria belia biasa yang bekerja untuk menyambung hidupnya. Namun sebuah kejadian yang begitu genting menciptakan Cal mau nir mau berakhir wajib  memakai The Force. Layaknya sebuah warta gelombang yg nir biasa, aksi yg dilakukan Cal akhirnya berujung mengundang tim Inquisitors – ujung tombak Order 66 ke planet tersebut, berusaha mencari & menangani sang asal penggunaan The Force. Cal yg terdesak mau tidak mau, harus membuka jati dirinya.


Dengan menggunakan Light Saber gurunya yg masih beliau simpan dengan baik, pada tengah hadapan para anggota The Inquisitors – Second Sister, Cal pun wajib  membela diri. Namun statusnya menjadi seorang Padawan yg notabene berada di bawah Jedi membuatnya tidak punya kemampuan setara buat melawan pulang dengan kesempatan menang yg mini  . Untungnya, ia datang-tiba dibantu sang seseorang mantan Jedi bernama – Cere Junda dan seorang pilot bernama Greez yg tiba “menjemput” Cal di atas sebuah pesawat bernama Mantis.
 
 
 
 
Visualisasi yang lebih memukau 



 
Telah Bocor! Spesifikasi Khusus Untuk Star Wars Jedi: Fallen Order ... 
 
 
 
 Implementasi seperti ini memang tidak lantas membuat Star Wars Jedi: Fallen Order kini hadir dengan kualitas visualisasi yang melampaui semua game Frostbite yang lain. Namun Anda memang bisa memerhatikan beberapa pendekatan visual yang berbeda di antara kedua engine ini, dari animasi gerak hingga pendekatan efek tata cahaya yang memang terasa lebih natural di Unreal Engine 4 daripada Frostbite yang biasanya terkesan “berlebihan” di beberapa aspek. Ketertarikan besar memang mengarah pada rasa penasaran pada proses belakang layar yang membuat Respawn bisa memilih untuk menggunakan Unreal alih-alih Frostbite seperti developer EA yang lain.

Dari sisi presentasi visual secara holistik, Star Wars Jedi: Fallen Order adalah game “Star Wars” yg sepantasnya. Anda yang mengikuti franchise ini akan eksklusif merasa familiar dengan global & semesta yang dia tawarkan sejak Anda menikmati cut-scene pertama. Kita nir sekedar berbicara soal penampakan beberapa karakter & elemen ikonik misalnya Stormtrooper atau lightsaber contohnya, tetapi pula pencitraan dunia, ekosistem yg hidup di dalamnya, arsitektur bangunan, lore yg menyeruak lewat ragam dialog, hingga konflik akbar yg terjadi. Respawn tampaknya mengerti apa yang menciptakan sebuah game Star Wars pantas diklaim menjadi game Star Wars & memastikan hampir seluruh elemen yang dia tawarkan, memang sejalan menggunakan identitas tersebut.
 

HD wallpaper: Star Wars, Star Wars Jedi: Fallen Order, Cal Kestis ...\

 

 

Satu hal yang begitu kami apresiasi merupakan range varian musuh yg Anda temui di sepanjang perjalanan, yg nir hanya sejalan dengan lore Order 66 yang dia usung, namun jua memantapkan kesan bahwa Anda memang seseorang Jedi yang tengah berjuang di tengah sebuah semesta yg nir bersahabat. Anda harus melawan beragam jenis Stormtrooper yang hadir dengan senjata yang berbeda-beda, melawan AT-ST yang ternyata cukup bikin capek seorang Jedi dengan kemampuan Force yg mumpuni, melawan para Guardian teknologi masa lampau yg menghuni reruntuhan, bertarung melawan para Inquisitors, & dalam akhirnya – para Purge Troopers yg hadir dengan armor hitam-nya yg mengancam. Kerennya lagi? Star Wars Jedi: Fallen Order juga berhasil meninggalkan kesan soal bahaya dunia yg Anda singgahi lewat musuh binatang-hewan liar yang juga tidak kalah mengancam & mematikan.


 

 mengeksplor metroidvania

 

Star Wars Jedi: Fallen Order difficulty settings explained | PCGamesN 

 

 

Salah satu aspek paling mengejutkan berdasarkan Star Wars Jedi: Fallen Order, apalagi setelah trailer perdana beberapa waktu kemudian yang gagal membicarakannya, merupakan bagaimana dia bukanlah sebuah game action yang linear. Dalam pengertian, ia tidak misalnya Uncharted misalnya, yg akan membawa Anda menurut satu daerah ke daerah lain sinkron dengan cerita yang hendak disampaikan. Tidak ada poly kebebasan soal kemana Anda hendak menunjuk selanjutnya. Yang ditawarkan Repawn pada Star Wars Jedi: Fallen Order justru lebih mengarah ke sesuatu yang kita sebut menjadi “Metroidvania”. Bahwa mengikuti konsep Metroid atau Castlevania di masa kemudian, proses eksplorasi ke area yg mampu atau tidak sanggup Anda buka akan bergantung pada skill apa yang sudah Anda miliki. Sebuah sub-genre yang akan menuntut Anda buat melakukan proses backtracking berulang kali.


Hal sama juga ditawarkan sang Star Wars Jedi: Fallen Order ini. Setelah 2 area pertama, Cal Kestis akan diberikan pilihan beberapa planet untuk disinggahi atas nama mendorong progress cerita. Satu berdasarkan kelima planet yang akan terbuka mendekati akhir permainan ini akan umumnya akan diikuti dengan sebuah ikon khusus yang memang dirancang buat memberi tahu dimana Anda harus menuju. Secara sistem desain, nir terdapat yg “namanya” misi sampingan di Star Wars Jedi: Fallen Order. Anda contohnya, nir akan bertemu menggunakan satu NPC spesifik yang meminta Anda buat mencari & menemukan sesuatu contohnya. Maka proses eksplorasi dan backtracking yg terjadi umumnya dikarenakan dua hal: lantaran dituntut cerita atau karena rasa penasaran buat sebuah reward yg pantas. 


FALLEN ORDER – Star Wars goes METROIDVANIA and it's all I asked for! 

 


Sementara tidak sedikit juga kesan Metroidvania tersebut mengakar pada sesuatu yang memang harus Anda lakukan & berkaitan menggunakan cerita utama. Salah satu area pada Dathomir contohnya baru akan mampu Anda akses ketika Anda telah menerima kekuatan Double Jump buat mengaksesnya. Yang menarik adalah begitu banyaknya area puzzle yg Anda temui di sepanjang perjalanan. Sebagian besar  berdasarkan mereka memang nir sulit, tetapi tidak sedikit juga yang akan menuntut Anda buat menggunakan The Force dengan tepat baik Freeze ataupun Push – Pull. Solusi buat masing-masing puzzle ini akan mudah Anda dapatkan dengan melakukan sedikit proses observasi. 



Kesimpulan : 


Setelah dua buah seri Battlefront yang berfokus pada sisi multiplayer, yang rilisnya juga diikuti dengan kontroversi yang menggelikan, lega rasanya untuk melihat bahwa kerjasama 10 tahun antara Disney dan EA akhirnya melahirkan produk game single-player sekelas Star Wars Jedi: Fallen Order. Bukan hanya karena ia menawarkan sisi cerita yang dihitung canon saja, tetapi juga karena fakta bahwa ia adalah sebuah game action yang benar-benar berkualitas. Keputusan untuk melebur pondasi sistem ala metroidvania dengan sensasi seri Souls yang menawarkan manipulasi strategi lewat kemampuan Force menghasilkan sebuah identitas unik. Semuanya dibangun di atas sisi presentasi audio visual seharusnya dan sepantasnya, membuat seri ini terasa seperti cahaya terang di ujung terowongan gelap untuk para gamer penggemar Star Wars. Apalagi ia tidak didorong dengan kebijakan omong kosong seperti microtransactions misalnya.


Tetapi demikian, bukan berarti Star Wars Jedi: Fallen Order adalah sebuah game yang sempurna. Walaupun masalah teknis yang sempat terjadi pelan tapi niscaya sudah mulai diperbaiki via patch, namun sulit cita rasanya buat tidak bertanya-tanya soal level quality control dan polish yg terlewatkan sebelum Respawn & EA memutuskan buat melepas game ini begitu saja ke pasaran. Keluhan lain jua ada dari sistem kamera yang terkadang menyulitkan, pondasi sistem metroidvania yg masih terlalu dangkal menggunakan sistem skill baru yang kesemuanya berada dalam ranah “harus”, & tentu saja reward item kosmetik yang di mata kami, tidak seberapa menggoda buat membuat Anda sibuk di proses eksplorasi. Salah satu keluhan lain yang pantas dibicarakan? Bagaimana Force sanggup dieksploitasi untuk merampungkan semua perkara, termasuk pertarungan boss terakhir menggunakan secara konsisten menggunakannya. Percaya atau tidak, kami menundukkannya menggunakan secara konsisten melakukan Force Push + Normal Attack.


0 comments:

Post a Comment