Kratos & God of War, gamer mana yang tidak pernah mendengar atau mengenal ke 2 nama ini. Terlepas dari kabar bahwa keduanya merupakan produk tertentu Playstation sejak era Playstation 2, franchise game action yang satu ini memang tumbuh menjadi judul ikonik menggunakan kualitas yang tidak perlu lagi diragukan. Ketika sebagian game gagal merepresentasikan mitologi klasik yg keren ke pada sebuah cerita yg memuaskan, Sony Santa Monica melakukan tugas tersebut menggunakan sangat baik. Walaupun keberadaan karakter Kratos terhitung “fiktif”, tetapi misi balas dendamnya yang berakhir menggunakan hancurnya Olympus dan dunia lewat beragam seri berbeda adalah sebuah bepergian panjang yang emosional. Tidak mengherankan bila antisipasi terhadap seri terbarunya yang akan dilepas pada beberapa minggu ke depan – God of War begitu bertenaga.
Sony Santa Monica memang menempuh begitu poly perubahan beresiko dengannya, dari sisi cerita, mitologi, gameplay, sampai sistem kamera. Sebagai gamer yg sempat skeptis di awal, kami menyambut ragam perubahan ini menggunakan tangan terbuka. Bahwa apa yg ditawarkan Sony Santa Monica pada sini bukanlah sekedar usaha buat merevitalisasi sebuah franchise yg secara mengejutkan, punya kesempatan buat hidup kembali, tetapi melanjutkan kisah seseorang karakter ikonik yg punya ikatan emosional dengan para fansnya. Dan sejauh ini, beliau berujung indah.
Alur Cerita
God of War terbaru ini bukanlah sebuah seri reboot, melainkan sebuah sekuel langsung dari God of War 3. Kita masih berhadapan dengan sosok Kratos yang selama ini kita kenal, namun mulai menjalani hidup yang berbeda. Ia hidup di Skandinavia, berdiri di bawah mitologi Norse, bersama dengan sebuah keluarga yang bahagia. Namun sayangnya, tragedi sepertinya tidak bisa lepas dari sosok Kratos.
Ia dibuka dengan sebuah informasi yg menyedihkan, bahwa Kratos sudah kehilangan istri yg beliau cintai, & Atreus sekarang tidak lagi punya sosok ibu. Mempersiapkan pemakamannya dengan melalui proses kremasi, wanita yang mereka cintai punya satu permintaan terakhir – buat menabur abunya pada puncak tertinggi Norse. Sebuah bepergian yang tentu saja, tidak gampang.
Seolah tidak bisa lepas dari tragedi, ia harus kehilangan wanita yang ia cintai di dunia yang baru ini. Kratos kini hanya ditemani oleh sang anak – Atreus.Sebelum meninggal, istri Kratos hanya punya satu permintaan terakhir – menabur abu kremasinya di puncak tertinggi Realm.
Kratos terlebih dahulu wajib melatih Atreus yg walaupun telah mempunyai kemampuan berburu dari sang bunda, namun belum cukup tanggap soal ancaman seperti apa yg menunggu mereka. Masih mini & nir stabil, Atreus masih perlu poly belajar. Kratos pada awalnya melihat bahwa dia wajib memberikan ketika usang bagi Atreus buat tumbuh. Namun situasi tersebut pribadi berubah, ketika seorang pria misterius mengetuk pintu mereka. Dari sanalah Kratos memahami & paham akan satu hal – bahwa tidak ada lagi momen yg lebih sempurna untuk memenuhi permintaan istrinya sekaligus memastikan Atreus selamat.
Dunia Baru Yang lebih menantang
Sudah bukan rahasia lagi memang bahwa Kratos sekarang nir lagi berpetualang di daratan Yunani, tetapi terjun masuk ke dalam mitologi Norse bersama menggunakan Atreus. Sony Santa Monica tentu saja punya pekerjaan berat buat memastikan bahwa setting yang Anda dapatkan berakhir tidak sama dengan apa yg Anda temukan di masa lampau. Sejauh ini, mereka berhasil melakukannya.
Daerah Skandinavia yg menjadi “rumah” bagi para petarung hebat sekelas Viking memang punya pendekatan arsitektur & global yang berbeda menggunakan apa yg kita kenal berdasarkan Yunani sebelumnya. Anda kini akan berpetualang pada loka dengan alam liar yang terlihat lebih latif, dengan pegunungan tinggi & bersalju yg siap menyambut apapun yang Anda persiapkan untuknya. Tentu saja, Anda pula wajib berhadapan dengan jenis monster yg tidak sinkron, sekaligus reruntuhan & bentuk peradaban yang unik. Apalagi mengingat bahwa mitologi Norse tidak hanya berkisar soal Midgard saja. Ada dunia lain dengan cita rasa berbeda yg siap menyambut aksi Kratos dan Atreus, lebih menurut sekedar sebuah loka dingin bersalju dengan aura mistis yang bertenaga saja.
Satu yang menarik, merupakan timeline cerita itu sendiri. Kratos tidak tengah terjun di sebuah masa mitologi Norse yang masih “murni” dan hening pada ketika God of War ini dimulai. Ia masuk ke dalam sebuah global dimana para ras di pada mitologi Norse itu sendiri, sudah mengembangkan masa lalu kelam lewat majemuk perang yg ada. Maka, Anda akan menemukan residu-sisa permasalahan tadi, berserakan pada atas global yang tengah Anda jelajahi. Tiga ras primer di sini – Vanir, Aesir, dan para Giants sudah berbagi begitu poly perseteruan & kematian yg menampakan hal tersebut dengan jelas lewat puing-puing di Midgard. Cerita & kisah bagaimana mereka berusaha menghabisi satu sama lain juga dilemparkan lewat dongeng menurut karakter bernama Mimir, atau sekedar berdasarkan informasi yang Anda temukan lewat eksplorasi yg Anda lakukan. Melihat bagaimana jejak-jejak mereka jelas tertinggal pada Midgard menghasilkan pemandangan yang bahkan, lebih rupawan.
Menggunakan performa yang ditawarkan sang Playstation 4, Sony Santa Monica memang menghasilkan sebuah produk yang lewat sisi detail, memang tampil memesona. Pada ketika cut-scene terjadi, detail karakter misalnya Kratos dan Atreus, berdasarkan lekuk otot, darah, cedera, ekspresi wajah, hingga hal kecil misalnya bulu janggut pun terlihat penuh lebih jelasnya. Tetapi apabila berbicara soal presentasi visual, satu fitur tambahan yang dari kami berhasil menghasilkan sensasi konflik yang lebih epik merupakan imbas kehancuran lingkungan yang kini pula tersedia. Tengah bertempur di sebuah medan yg memuat pepohonan kecil atau kotak misalnya, konflik intens yg melibatkan musuh atau Anda yang terlempar kesana-kemari akan menghancurkan objek tersebut, bahkan terkadang, menciptakan pengaruh partikel misalnya salju berjatuhan.
Sudut pandang yang berbeda
Jika kita harus menyederhanakan tiga jenis perubahan paling signifikan yang ditawarkan Sony Santa Monica pada seri modern God of War ini merupakan: Atreus, Sistem kamera, dan juga Leviathan Axe sebagai senjata primer. Perubahan sistem kamera menjadi over the shoulder dan bukan lagi fixed seperti pada era Playstation 2 & Playstation tiga memang memperlihatkan sensasi gameplay yg sekarang tidak sama. Secara indah, terlepas menurut semua perubahan yg ia tawarkan, ia masih menyisakan sensasi familiar yang serupa menggunakan apa yg Anda kenal dari God of War selama ini.
Sensasi memakai Leviathan Axe tentu tidak sama menggunakan Blade of Chaos pada seri-seri sebelumnya. Ia punya range lebih pendek & animasi serangan biasa dan bertenaga yg tentu saja berbeda. Namun satu yang pasti, beliau tetap efektif buat menghancurkan musuh apapun yang Anda temui lewat kombinasi yang ada. Maka seperti game action dalam biasanya, Kratos akan bisa mengeksekusi agresi kombo buat menghasilkan damage atau imbas eksklusif. Beberapa animasi akan punya imbas berbeda, misalnya serangan bertenaga yang berpotensi meluncurkan musuh Anda ke udara buat membuat mereka terbuka buat agresi lebih lanjut. Semakin jauh progress permainan, semakin poly pula kombinasi agresi yg bisa Anda akses. Tangan Anda akan terus sibuk lantaran tuntutan buat menggabungkan ragam serangan terpisah ini menjadi satu serangan runtut buat pengaruh maksimal . Ada serangan yang meminta Anda buat menahan tombol buat membuat serangan lemparan kapak memutar, ada serangan dengan imbas AOE yang sanggup dieksekusi menggunakan berlari, hingga serangan bertenaga yg ditahan buat damage besar yg mampu ditutup menggunakan animasi finishing yg lain. Secara mengejutkan, bahkan di konflik melawan boss sekalipun, porsi QTE buat God of War sendiri jua sudah berkurang jauh. Proses menghabisi monster tertentu dengan scene yang epik umumnya mampu diselesaikan dengan hanya menekan satu tombol trigger saja, & nir lebih.
Leviathan Axe, misalnya yg mampu Anda prediksi, tentu bukan sekedar diayunkan saja. Anda jua bisa melemparnya buat tiga tujuan: menyerang, puzzle, atau buat sekedar iseng. Perlu diingat, lemparan kapak milik Kratos ini nir akan kembali secara otomatis. Sony Santa Monica bahkan tetapkan satu tombol khusus yg ditujukan buat memanggilnya pulang. Walaupun jeda tempuh yang dihasilkan nir selalu konkret, dimana semakin jauh Anda meninggalkannya – semakin lama pula waktunya buat pulang ke tangan Anda, namun ini menghasilkan impak keren yang jua bermanfaat di perseteruan & puzzle. Jalur lempar kapak berdasarkan tangan Anda & kembali ke tangan Anda dihitung sebagai serangan jeda jauh dengan damage tersendiri. Perlu diingat juga, bahwa kapak Kratos pula diperkuat dengan elemen es yang di momen tertentu, akan mampu membuat musuh membeku & tentu saja, lebih bebas buat Anda serang. Anda jua sanggup melemparnya atas nama iseng, hanya buat melihat seberapa jauh Anda mampu melempar kapak Anda di area bebas dan berapa lama beliau balik ke tangan Anda. Percaya atau nir, pada titik tertentu, Anda akan menjajalnya.
Elemen lain yang membuat kiprah kapak ini menjadi penting merupakan rangkaian puzzle yg wajib Anda lewati, baik buat mengejar progress cerita ataupun sekedar membuka majemuk peti yang berisikan reward yang menarik. Banyak menurut puzzle ini akan meminta Anda buat memerhatikan mekanisme pintu atau katrol eksklusif misalnya, yg menggunakan kapak Anda, Anda bisa menciptakan mereka berhenti ad interim hingga Anda tetapkan buat memanggil kapak Anda kembali. Peti harta karun lebih penting yg berisikan komponen-komponen yang bisa menyediakan upgrade buat bar HP dan Rage Anda misalnya, jua umumnya ditempatkan di pada prosedur yang mengharuskan Anda membuka 3 butir kunci menggunakan simbol tidak sinkron. Simbol yang biasanya tersemat dalam batu atau lonceng, yg dengan lemparan kapak Anda, wajib dihancurkan atau dibunyikan
Semi Open World Acton RPG
Menyebut seri modern God of War ini sekedar sebagai game “action” saja sepertinya sudah nir berlaku lagi. Seperti yang kita tahu, seri lawas God of War adalah sebuah game yg memang memungkinkan Anda untuk memperkuat Kratos, terutama di sisi senjata. Semakin bertenaga senjata, semakin besar damage yg mampu ia hasilkan, semakin efektif pula aksi Anda di pertempuran. Namun konsep tadi berhenti hingga di sana. Sony Santa Monica memperlihatkan konsep serupa tetapi pada kapasitas yg lebih luas, sebuah gameplay yang sekarang jauh lebih menyerupai game action RPG daripada sebuah game action belaka.
Yang menguat sensasi bahwa ini merupakan game action RPG merupakan implementasi sistem equipment, crafting, & bagaimana keduanya berpengaruh dalam status Kratos yang sekarang mampu diakses secara gamblang. Layaknya game RPG pada umumnya, akbar damage yang bisa didapatkan Kratos atau seberapa efektif agresi Runic yang dia lemparkan akan sangat dipengaruhi dalam besar status yang dia miliki. Dan semuanya ditentukan sang level senjata dan pula equipment misalnya apa yang Anda kenakan.
Maka dari sistem seperti ini, maka Anda sepertinya sudah bisa menerka di bagian mana kami menyebutnya sebagai game “semi open-world”. Karena tidak seperti game God of War di masa lalu yang bergerak linear dan meminta Anda untuk menempuh cerita demi cerita, God of War terbaru ini menawarkan sebuah dunia terbuka yang bisa Anda eksplorasi. Daerah yang disebut sebagai “Lake of Nine” ini adalah sebuah area cukup besar yang bisa dijelajahi oleh Kratos, Atreus, dan Mimir dengan menggunakan kapal mereka. Maka seperti game open-world pada umumnya, Anda bisa sekedar bergerak menuju ke area misi utama dan melanjutkan cerita. Namun untuk Anda yang ingin menjelajahinya sendiri, akan ada reward yang pantas, dari sekedar memenuhi rasa penasaran dimana Anda bisa menautkan kapal Anda, hingga menyelesaikan ragam misi sampingan yang ada.
Benar sekali, game ini memuat ragam misi sampingan yang ada, dan didesain dengan cukup baik. Ada misi sampingan “malas” ala game open-world yang berakhir sekedar meminta Anda untuk mencari artifact atau sekedar menutup lubang dimensi yang tersebar, misalnya. Namun God of War juga memuat desain misi sampingan lain dengan cerita yang solid, dari sekedar membantu para arwah manusia tertinggal yang butuh sebuah konklusi konflik sebelum bisa berjalan ke Valhalla, hingga permintaan khusus dari Bokr dan Sindri yang masing-masing akan punya misi mereka sendiri-sendiri. Biasanya misi sampingan ini akan mendorong Anda untuk melakukan eksplorasi atau bergerak menuju ke area yang tidak pernah Anda tahu bisa Anda kunjungi, dan tentu saja, menikmati apapun tantangan, reward, ataupun puzzle yang dihadirkan di sana. Pengalaman penuh God of War akan bisa dinikmati jika Anda menyibukkan diri untuk menyelesaikan misi-misi ini.
Kesimpulan :
Sebuah langkah penuh resiko yg terbayarkan cantik, sepertinya nir terdapat lagi kalimat yg lebih tepat buat mengungkapkan apa yang ditawarkan Sony Santa Monica di seri God of War terbaru ini. Anda mungkin berpikir bahwa mereka sudah gila karena perubahan signifikan buat begitu poly elemen yang selama ini sanggup dibilang mendefinisikan franchise ini sendiri selama beberapa generasi. Namun begitu Anda menjajalnya sendiri, menikmati perubahan-perubahan yg ditawarkan ini, Anda akan jatuh hati. Bahwa jelas perubahan ini dipikirkan menggunakan matang, disempurnakan menggunakan lebih banyak fitur, konten, & prosedur baru, & kemudian dibungkus menggunakan garis cerita yg akan membuat Anda tertarik berdasarkan awal hingga akhir. Dikombinasikan menggunakan OST yang keren & dongeng mitologi yang siap buat mencuri hati Anda, nir terdapat alasan buat tidak jatuh hati pada God of War, terlepas dari apakah Anda seseorang fans atau gamer pendatang baru yg membuahkan ini menjadi seri perdana ini. Kerennya lagi?- Daftar slot Online
Tetapi terlepas dari kekurangan yang terhitung mini tadi, God of War melakukan tugasnya menggunakan baik. Tugas sebagai sebuah game action mumpuni menggunakan cerita mitologi yg memesona, tugasnya menjadi sebuah babak baru buat petualangan baru menurut Kratos yg selama ini kita kenal, tugasnya sebagai seri yg akan mudah dicintai oleh para fans lama dan fans pendatang baru pula, dan tugasnya sebagai game tertentu yang kian memperkuat nilai jual Playstation 4 sebagai platform gaming mumpuni. Ini merupakan sebuah babak baru menggunakan cerita yg amanah saja, nir lagi tabah hendak kami cicipi lagi pada masa depan. Luar biasa!
0 comments:
Post a Comment