Pemain di negara ini akhirnya dapat menikmati rilis Lokapala: Saga dari enam alam. antusiasme penonton pasti wajar mengingat permainan itu adalah untuk menjadi yang pertama kalinya pengembang lokal untuk genre MOBA
sesi pra-pendaftaran sejak November 2019 Lokapala juga dilengkapi dengan tes pertama ditahan beta dan akhirnya resmi diluncurkan pada 20 Mei 2020. Game ini juga membawa perasaan Indonesia dengan menghadirkan karakter yang didasarkan pada mitos dan legenda nusantara.
mencoba emosi disajikan dalam Lokapala. Sebagai karya pengembang Indonesia, karena game ini dapat bersaing dengan sejenis permainan Android MOBA yang sudah hadir? adalah pada akhir pertandingan akhirnya hanya menjadi perasaan sementara?
Moba dengan cita rasa indonesia
Sebagai permainan yang dihasilkan oleh pengembang lokal, Lokapala tampak elemen depan nusantara. Salah satu elemen yang paling terlihat dari Indonesia Anda adalah adanya beberapa legenda sebagai karakter pahlawan yang bisa dimainkan.
Lokapala juga dilengkapi dengan enam peran KSATRIA Hero atau Anda dapat menggunakan, seperti Marksman, Mage, Assassin, Fighter, dukungan dan tangki. Pada saat peluncuran perdananya ini, permainan diperkenalkan 15 ksatriya yang bisa dimainkan.
The Ksatria juga mendapat beberapa perubahan signifikan yang cukup untuk membuatnya lebih menarik dan terasa nuansa Indonesia. Misalnya, Vijaya atau Pangeran Wijaya kerajaan Majapahit. Pangeran juga memiliki peran Assasin dan layar menampilkan Ksatria
Kesimpulannya, Lokapala sebagai game lokal memang telah berhasil membuat game dengan genre yang mainstream. Anantarupa juga bisa memberikan pengalaman baru untuk bermain MOBA dengan menggunakan karakter-karakter nasional.
Sayangnya, dari apa yang telah kami coba, kehadiran game ini masih terkesan terburu-buru dengan berbagai isu, seperti bug dan masalah teknis lain. Sang pengembang pun punya banyak PR agar bisa membuat para pecinta game MOBA untuk berpaling ke Lokapala.- Situs Slot Online terpercaya
Seperti yang tercermin dalam nilai akhir, Lokapala harus kami katakan belum bisa bersaing dengan game segenre yang sudah mendominasi sejak lama. Namun, bukannya game ini tanpa potensi. Sebagai game lokal, upaya dan langkah jitu Anantarupa sebagai developer pun akan sangat berpengaruh terhadap daya saing game ini. Makanya, nilai yang kami berikan pun tentu akan bertambah baik jika mereka mampu mengerjakan PR-nya.
Seperti game mobile lainnya MOBA dengan kartu dari tiga baris, Lokapala juga mengikuti teladannya. Memang, dibandingkan dengan game sejenis, seperti Arena of Valor (AOV) dan bergerak Legends Lokapalas peta memiliki berbagai pihak. Perbedaannya adalah, game ini dibuat di negara ini, Anda akan menemukan shortcut di sisi atas dan garis bawah.
Enggak hanya itu. Biasanya, akan ada monster besar di area tengah. Nah, jika di game Lokapala kalian akan tetap bertemu dengan dua monster buff seperti Turtle dan Lord yang ada pada Mobile Legends. Bedanya, keduanya akan berada di setiap sudut area tempur, tepatnya di side lane.
Perbedaan lain dengan game pendahulunya adalah sistem recall. Jika di AOV dan Mobile Legends merupakan skill yang permanen. Di game buatan developer lokal ini malah jadi salah satu spell skill. Enggak hanya itu, di Lokapala juga ada kemampuan untuk menaiki semacam batu untuk berpindah tempat yang bernama Vahana
Sayangnya, Vahana malah enggak efektif digunakan dalam pertandingan. Mungkin, kita memang belum terbiasa menggunakannya. Pasti, kalian juga merasakan sering mengklik skill untuk melakukan recall. Untuk memanggil Vahana pun kalian juga memerlukan waktu untuk mengeluarkan sebuah batu.
Selain itu, inovasi yang kami rasa kurang tepat adalah perubahan tampilan bush. Di Lokapala, bush yang biasa menggunakan rerumputan diganti dengan tumbuhan berdaun lebar layaknya daun talas. Buat yang tidak terbiasa, perubahan ini akan terasa mengganggu. Apalagi tampilan visual semak daun talas tersebut terasa kurang pas dari segi pewarnaan.
Sebagai pemerhati industri game, khususnya buatan anak bangsa, isu visual biasanya menjadi perhatian khusus. Masih terbatasnya sumber daya pun tak ayal membuat tampilan visual kerapkali digarap secara sederhana, tapi sesuai dengan kebutuhan. Lokapala pun menghadapi isu tersebut, tapi masih bisa diperbaiki di kemudian hari.
Salah satu isu visual yang cukup terasa adalah pada saat masuk dalam pick Hero, merasa kalau tampilan antarmukanya kurang bersahabat. Biasanya, pilihan Ksatriya ada di sisi kiri, di Lokapala, mereka menempatkan mode slide yang berada di kedua sisi layar. Kita pun enggak bisa melihat Hero lawan yang akan digunakan.
Masuk ke dalam informasi Ksatriya, kalian akan melihat tampilan yang sederhana. Sayangnya, pemilihan warna yang didominasi warna ungu yang kami rasa kurang bersahabat dengan mata. Informasi yang disampaikan pun terkesan “seadanya”.
Penampakan para Ksatriya juga terlihat enggak sekeren jika dibandingkan dengan visual dari loading screen hingga lobby. Meski masih terasa kekurangan di sana-sini, Anantarupa perlu diapresiasi karena mampu membuat game mainstream seperti MOBA.
Kesimpulannya, Lokapala sebagai game lokal memang telah berhasil membuat game dengan genre yang mainstream. Anantarupa juga bisa memberikan pengalaman baru untuk bermain MOBA dengan menggunakan karakter-karakter nasional.
Sayangnya, dari apa yang telah kami coba, kehadiran game ini masih terkesan terburu-buru dengan berbagai isu, seperti bug dan masalah teknis lain. Sang pengembang pun punya banyak PR agar bisa membuat para pecinta game MOBA untuk berpaling ke Lokapala.
Seperti yang tercermin dalam nilai akhir, Lokapala harus kami katakan belum bisa bersaing dengan game segenre yang sudah mendominasi sejak lama. Namun, bukannya game ini tanpa potensi. Sebagai game lokal, upaya dan langkah jitu Anantarupa sebagai developer pun akan sangat berpengaruh terhadap daya saing game ini. Makanya, nilai yang kami berikan pun tentu akan bertambah baik jika mereka mampu mengerjakan PR-nya.
narrowsburghoneybeefest
ReplyDelete.